Jumat, 30 Desember 2011

garis-garis ku.

akhir taun yang menguras perasaan.

apakabar kawans? nanti malam mau kemana? jejalan menikmati riuhnya malam pergantian tahun? nongkrong di cafe sambil liat live musik, hunting foto dan nyari moment-moment sakral di penghujung taun? nongkrong dipantai dan denger suara musik paling merdu : ombak . atau cuma sekedar dirumah bakar ayam sama keluarga besar? apapun acara kalian, saya doakan semoga kalian semua bahagia. jadilah insan yang senantiasa bahagia. cheers untuk kalian semua.

apakabar kamu nak? nanti malam mau kemana? main boneka sampai kamu tertidur? menyayi menari dan melompat-lompat diatas kasur, sementara layar elevisi penuh dengan video klip kesukaan kamu.berlarian di rumah balon? atau cuma tiduran sambil minum susu yang ( maaf ) bukan mama yang membelikan untukmu. apapun yang kamu lakukan malam ini, mama doakan kamu dalam kondisi sehat dan bahagia. bahagialah nak, karna cuma itu yang mama inginkan untukmu. kiss mama dari sini.

apa kabar ma? nanti malam mau kemana? smsan sampai pagi dengan teman-teman aktivis perempuan? atau ada acara menyambut tahun baru di partai? atau jalan-jalan menikmati suasana kota kecil kita yang damai. menginsafi setiap detik yang dulu pernah kita lalui bersama : berdebat, berbantahan, saling mencari pembenaran. kita tak pernah akur ma. tapi aku mencintaimu sepanjang tahun ini.dan tahun-tahun sebelumnya. apapun yang mama lakukan malam ini, aku kirim seribu doaku untukmu ma. agar engkaupun bahagia. dengan atau tidak bersamaku. rinduku untukmu ma.

apakabar pa? nanti malam mau kemana? sibuk mengecek berapa kadar gula terakhir papa? atau terapi mandi uap untuk menghilangkan racun-racun ditubuh. jangan sakit-sakitan pa. masih banyak yang harus kau saksikan. jangan pula terlalu banyak pikiran. bagilah bersama ku pa, atau bersama dua saudara laki-laki ku yang lain.bagilah pa, kami pun anak-anakmu. dan apapun yang akan kau lakukan malam ini, aku hanya mampu mendoakan semoga papa sehat selalu. kirim hormat untukmu pa.

apakabar mas? di surga tak ada perayaan apapun ya? semoga kamu bahagia melihat kami disini senantiasa mengingat bermacam-macam kebaikanmu. mas, beberapa tahun yang lalu, kita pernah merencanakan banyak hal bersama. revolusi di akhir taun. rencana besar dan kecil saling berkejaran. aku merindukan mu mas.semangat dan bimbingan mu yang tak pernah luntur di makan jaman. masih kuingat mas, apa yang kau katakan tentang hidup: seperti kembang api ( katamu ).naik sebentar. berkerlap-kerlip. lalu turun dan di lupakan. aku ingat mas. yang tenang ya mas.

apakabar sayang? nanti malam mau kemana? jalan-jalan bersama teman-teman kantor? atau cuma nongkrong sambilbuka-buka bbm di kamar kontrakanmu? jangan bilang kau akan ke pantai dan melunaskan janjimu padaku meski tanpa aku disana? dan jangan bilang kau akan menyelam kedalam dan melihat lumba-lumba berenang sambil beranak. tapi yang paling penting, jangan bilang malam ini kau akan ada di pelabuhan, menghitung berapa tangki ( apalah namanya ) yang harus di kuras oleh para pekerjamu untuk kemudia di bawa kesana sini. apapun yang akan kau lakukan malam ini, semoga merupakan sesuatu yang bermanfaat.

apakabar ku ? malam ini semoga merupakan malam yang tak berbeda dari malam-malam yang lain. semoga jam akan senantiasa berputar seperti biasa. semoga aku masih tetap istiqomah meski begitu banyak jalan yang makin menakutkan untukku. aku masih akan erus berusahan semampuku. untuk menjadi berguna bagi insan lain. untuk menjadi hamba yang diberi jalan terbaik oleh-Nya.

Kamis, 29 Desember 2011

satu hal yang saya sebut : USAHA.

ternyata sudah tanggal 30. akhir taun. saya masih seperti ini. belum menghasilkan apapun. sedih rasanya.

haaaiiiiiiiiiiiiiiiiii, saya kembali ngedumel di blog ini. buat temen-temen yang selalu setia baca tiap postingan saya * meski setelah itu datang sms masuk dan protes tentang postingan saya yang sebelumnya gakpenting * saya beneran makasih banget buat kalian. i love u so much. semoga Allah membalas kalian dengan berkah yang tak terhingga. amin.

kawans, kalian pernah gak tiba-tiba merasa begitu kerdil?gak berguna, cuma jadi parasit dan memalukan? saya pernah. bahkan sering. umur saya sudah 26 tahun. dan saya memiliki satu orang putri yang sangat cantik. tapi saya, seperti tidak memiliki apapun yang bisa saya banggakan untuk anak saya. sering saya putus harapan, sering saya menangis sampai tertidur sendiri, hanya karna memikirkan, apa yang akan saya lakukan jika saya terus-terusan tidak menghasilkan apapun selain keluhan dan rasa putus asa.

Tuhan sudah punya naskah sendiri yang harus saya mainkan. Apapun yang terjadi pada diri saya sekarang ini, semuanya sudah tertulis di lauhul mahfudz. tinggal saya ini yang bisa memerankannya dengan baik atau tidak. kadang saya iri pada nasib teman-teman saya. yang memiliki seorang suami baik hati, yang selalu memenuhi segala kebutuhan mereka lahir bathin. atau pada seorang teman yang menjadi karyawan di sebuah perusahaan besar, kariernya baik, nasibnya main. saya lalu berkaca sendiri, apa yang terjadi pada saya tidak lebih baik dari mereka, TAPI  juga tidak lebih buruk. ini saya, dan ini hidup saya. bahagia atau tidaknya saya bukan dari hasil mebandingkan dengan orang lain. keberhasilan saya mungkin berbeda dengan keberhasilan teman-teman saya. harap dicatat, menjadi diri yang bahagia adalah suatu keberhasilan yang tersirat dari kehidupan kita. saya kadang berfikir sebaliknya, mungkin mereka yang saya lihat serba bahagia kadang iri dengan hidup saya. mungkin.

pernah kah kalian tau kalau apa yang terjadi pada diri kalian itu jauh lebih baik dari pada diri saya? tapi apakah pernah juga saya tau, bahwa apa yang terjadi pada saya jauh lebih baik dari beberapa orang lain? jadi apa yang seharusnya saya lakukan sekarang? hanya satu : bersyukur. dengan begitu maka kita jadi lebih menghargai diri kita sendiri. pernah loh, saya merasa salah yang luar biasa. saya nyaris merasa, saya ini gak ada benernya. apa yang saya lakuin selalu salah. pokoknya kalau ami, artinya salah. gak ada yang bener. Masya Allah, waktu perasaan itu dateng, hidup rasanya lama dan menyakitkan banget. apa yang harus saya lakukan, kalau belum melakukan apapun saya sudah yakin bahwa apa yang kelak akan saya lakukan akan menjadi kesalahan lagi. apa yang mesti saya lakukan jika ternyata tanpa melakukan apapun saya juga salah. waktu itu saya seperti gak bisa napas. dan bagaimana saya bisa keluar dari rasa yang melemahkan hati saya ini? Allah, menyediakan saya jalan keluar melalui jalan tak terduga sama sekali. dialah anak saya. memberikan semangat berupa tangisannya yang meminta susu, atau rengekannya untuk main mandi bola di pusat perbelanjaan. saya harus bangkit. saya harus bisa menghentikan tangisan anak saya. Saya harus menjaga anak yang telah Allah titipkan pada saya. dan karna Allah tidak menyukai hambanya yang berputus asa, maka saya percaya Allah bersama kamiyang terus berupaya. Man Jadda wajada !! akhirnya jadi mantra yang senantiasa menyelamatkan saya dari keterpurukan. Siapa mau berusaha, maka dia akan sukses.

dan apakah sekarang saya sudah sukses? dalam ranah penghasilan tentu saja belum. tapi saya sudah sukses mengalahkan rasa takut salah dalam diri saya sendiri. sekarang yang saya lakukan adalah belajar untuk mencapai impian saya. saya harus terus berusaha. setiap kali saya putus asa, maka saya akan selalu meneriakkan mantra saya : man jadda wajada !!! dan gelombang semangatpun datang bergulung-gulung menyerbu saya. biasanya, setelah itu saya akan kembali mendapatkan stamina saya. saya akan kembali berbatre penuh. menyala kuat. Man jadda wajada.  siapa mau berusaha maka dia akan sukses. 

setiap manusia, saya percaya memiliki masalahnya sendiri-sendiri. juga memiliki cara masing-masing untuk menyelesaikannya. untuk itulah saya tau, setiap masalah yang datang itu sudah di ukur dengan kapasitas kita dalam menyelesaikannya. pasti bisa selesai, karna itulah masalah yang harus kita selesaikan. jadi jangan pernah merasa gak bisa menyelesaikan masalah hanya karna menganggap kalian yang paling menderita sendiri. jangan pernah merasa yang paling tersakiti. ayo semangat. ada satu lagi mantra yang bisa kita gunakan sebagai penyemangat : man shabara Zafira ( siapa sabar, maka dia akan beruntung ) jadi, bersabarlah kawans. akan ada janji Allah berupa keberuntungan di balik kesabaran itu. ada yang mengatakan pada saya ; bahwa barang siapa meletakkan semua urusannya pada Allah, maka akan dicukupkan segala sesuatu oleh-NYA. cukup ya, bukan berlebih.cukup.buat apa kita kaya raya, tapi tidak pernah merasa cukup? iya tho?

ada yang takut untuk mengambil resiko dari pilihan yang lebih berat. takut gak bisa survive dengan resiko yang ada, seperti halnya Adil dalam poligami, kita gak akan pernah tau sang suami adil atau tidak sebelum dia melaksanakan poligami itu. survive atau tidak nya kita juga sama, gimana kita tau kita survive atau gak sedang kita melakukan usaha saja gak. kita baru tau seberapa kuatnya kita setelah kita menjalani berbagai macam cobaan. jadi, lakukan saja. yakin aja bisa. mampu. semangat.

ada orang bertanya pada saya : jika kamu berdua bersama anak kamu di dalam kapal kecil di tengah laut. sementara kapal itu bocor, dan kamu tidak bisa berenang. tidak ada pelampung. atau isyarat untuk memanggil team SAR. maka apa yang akan kamu lakukan ? apakah kamu akan belajar untuk berenang, agar bisa membawa anak kamu sampai ke tepian? atau kamu akan nekat terjun agar bisa menyelamatkan anak kamu meski kamu tidak bisa berenang. saat itu saya spontan menjawab yang kedua. dalam pikiran saya cuma ada keselamatan anak saya. persetan dengan apakah saya bisa berenang atau tidak. lalu orang itu bertanya lagi: apakah kamu yakin dengan terjun dari kapalitu adalah tindakan yang tepat untuk menyelamatkan anak kamu. bisa saja dengan keterbatasan kemampuan kamu dalam berenang, kamu dan anak kamu malah tak terselamatkan? saya diam. tapi jawaban saya tetap sama. saya memilih opsi kedua. saya juga gak yakin dengan saya belajar berenang diatas perahu bocor akan menyelamatkan saya dan anak . jadi saya putuskan untuk tetap berenang dengan keterbatasan saya, mengajarkan pada anak saya untuk belajar berenang dengan praktek langsung, menghadapi bersama kemungkinan apapun yang ada di hadapan kami, entah itu hiu atau ombak yang bergelung-gelung. saya mantapkan untuk tetap berusahan ke tepian dengan belajar berenang secara langsung. langsung dari air, langsung dari laut. saya belajar sekaligus menyelamatkan anak saya

saya memang belum banyak tau. ilmu saya belum sepadan dengan master-maser yang lain. saya gak tau kapan saya bisa seperti mereka. saya gak pernah tau sampai kapan saya harus belajar. tapi saya tau apa yang menjadi pilihan saya. sampai liang lahat juga saya gak akan pernah berhenti belajar. saya mungkin gak akan bisa seperti teman-teman lain, bahagia dari pandangan mata saya.tapi saya bisa bahagia dari pandangan mata hati saya sendiri. urusan di luar usaha sebagai hamba Allah, sudah saya letakkan pada-NYA. jadi, inilah yang menurut Allah cukup untuk saya. tidak lebih.

selamat hari jumat sore. semoga kalianpun di cukupkan oleh-Nya. 

Love

Me.

Kamis, 22 Desember 2011

percaya

percaya. belive. kata yang punya pengaruh kuat buat saya.

dulu saya pernah punya pengalaman yang berhubungan dengan kata itu. percaya. dan pengalaman yang saya punya ini mahal harganya. saya sebenernya gak mau berbagi pengalaman, disamping karna harga dari pengalaman tersebut sangat mahal, saya juga ingin menyimpannya sendiri.tapi mungkin karna sesuatu hal yang lebih baik, saya harus mengisahkan ini disini.

saya punya seorang teman dekat. dekat sekali. saya memanggilnya teteh. dia berasal dari majalengka. dia kakak angkatan saya semasa kuliah dahulu. kami sangat dekat. sungguh sangat dekat. saling menyayangi dan melindungi. saya ingin punya kakak perempuan, dia ingin punya adik perempuan. cocok. klop. ketemu dan pas. setiap hari kami bersama. menciptakan dunia yang kami sebut persahabatan. suatu hari, gelombang besar menerpanya. teteh difitnah keji oleh sekelompok orang yang membencinya. bukti akurat, konkret. teteh bingung. semua teman meninggalkannya. menjauhinya. bahkan suaminya pun menceraikannya. teteh terpuruk. saya kalut. saya bingung harus seperti apa. saya gak pernah tau itu fitnah atau bukan. tapi bukti yang beredar menyudutkan teteh. dan teteh tidak menampiknya. saya ingin menangis. mengetahui seorang yang sangat saya kagumi seperti itu. saya takut menerima kenyataan bahwa memang benar apa yang ditudingkan sekelompok orang itu ( maaf saya gak bisa cerita apa yang di tuduhkan pada teteh, karna sangat mengerikan ), saya gak brani menemui teteh. teteh sendirian menghadapi semua ini. saya pun meninggalkannya. tiba-tiba secara sadar saya membaca sebuah petuah bijak : persahabatan yang baik adalah ketika kamu ada di kala sahabatmu merana. DOENGGGG!!!!!! setelah baca petuah sederhana itu saya langsung diam. memikirkan dengan seksama. saya seharusnya ada untuk teteh sekarang. minimal saya bisa menemaninya. minimal saya jadi orang yang tetap mendukungnya. dan jikapun seandainya nanti tuduhan itu ternyata memang benar adanya, saya akan tetap mempercaiyai teteh. saya akan tetap menyayanginya. tidak berubah. karna teteh pun sangat menyayangi saya.

saya langsung melesat kekost nya. saya dapati teteh sedang memasak kala itu. melihat saya yang datang dan langsung menubruknya, teteh bingung. saya yang langsung sesenggukan gak jelas kontan membuat teteh ikut menangis. tanpa mengucapkan apapun kami sudah sama-sama saling mengerti bahwa kini semuanya akan saling mendukung. apapun yang akan terjadi saya percaya teteh. apapun yang akan di tuduhkan semua orang pada teteh, saya tetap percaya. benar atau tidaknya tuduhan itu bukan urusan saya. bagi saya tugas saya adalah mendukungnya. dengan apa? dengan bekal percaya. mendukungnya karna apa? karna saya mengaku sahabatnya. dan seorang sahabat adalah seorang pendukung kelas atas. gak peduli apa yang terjadi sama dia. baik atau buruk, toh saya pun gak sempurna. saya mulai dari diri sendiri untuk mencintai teteh. mencintai keburukannya. karna sudah terlalu sering orang mencintai kebaikannya.

sekarang teteh sudah meninggal. nyaris 4 tahun teteh meninggal. dan apa yang saya rasakan sekarang setelah teteh meninggal? hanya sebuah perasaan bahagia, bahwa dimasa sulitnya dulu saya pernah ada untuk mendukungnya dan tetap menjadi sahabatnya. saya kembali ingat-ingat masa ketika musibah itu datang. saya sempat seperti orang picik dan suci, yang lantas meninggalkan teteh dengan keburukan yang terkuak. saya seperti yang gak pernah punya dosa dengan tidak menerima keburukan itu. saya malu. untunglah petuah itu hidayah yang saya dapat dari Allah untuk sadar. bahwa buruk baik seorang sahabat, mesti lah diterima dengan rasa tulus. karna kita pun sama, memiliki baik-buruk. berbekal itu, saya bahagia. saya tak pernah meninggalkannya. tak pernah.

hari ibu???????

selamat hari kamis. selamat tanggal 22 desember, dan selamat hari ibu. yeah. hari ibu. selamat yaaaaa......

seharian saya gak pegang hp hari ini. dan ketika akhirnya benda berukuran segenggaman telapak itu mampir lagi di tangan saya, sudah ada begitu banyak sms dan panggilan tak terjawab di layarnya. dari 16 sms masuk 7 diantaranya mengucapkan selamat hari ibu. ucapan selamat itu diberi bonus berupa doa dan semangat dari sang pengirimnya. alhamdulilah, saya sendiri lupa kalau hari ini adalah hari ibu. tapi saya tau, ibu memiliki segenap waktu untuk anak-anaknya.

sms itu membuat saya menangis. saya ingat ibu saya, saya ingat nenek saya. kemudian saya ingat banyak perempuan-perempuan lain. saya ingat mereka semua. seperti saya mengingat anak saya. dialah, yang membuat saya akhirnya mendapat kiriman bertubi-tubi sms dari kerabat. anak saya itulah yang membuat saya dipanggil ibu. anak saya. bukan siapa-siapa.

dulu waktu saya kecil, saya sering dimarahi ibu saya. saya sering dihukum karna saya malas belajar, saya sering di jewer karena saya membuat beliau khawatir. saya sering merasa diperlakukan tidak adil karena ibu tidak seperti ibu-ibu dari teman lain. kemarin beberapa waktu lampau, saya berdebat dengan ibu karna saya membawa pacar kerumah, atau karna saya pulang terlalu larut atau bahkan hanya karna saya ingin pergi ke suatu tempat yang menurut ibu saya berbahaya.  sekarang ketika saya sudah menjadi ibu juga, saya masih kerap mendebatnya. tidak setuju dengan apa yang beliau pikirkan, atau merasa sudah dewasa hingga enggan diatur seperti dulu. saya, bukan anak yang baik.


karna saya merasa bukan anak yang baik, saya berfikir harus membenahinya dengan menjadi ibu yang baik. meski mungkin belum sempurna dan tepat dengan definisi " ibu yang baik ". saya belajar dari diri saya sendiri. saya belajar bagaimana caranya agar anak saya tidak mendebat saya, saya belajar untuk tidak jadi musuh anak saya. saya belajar. meski makan ati dan saya sering kali jadi tak sabar. tapi saya kembali mengingat. bahwa saya tidak berjodoh dengan predikat anak yang baik. mungkin bukan jatah saya jadi anak manis. tapi boleh kan kalo saya berharap bisa jadi ibu yang baik, untuk anak saya minimal.

suatu hari, saya ingin benar-benar merasa pantas untuk di kirimi sms ucapan selamat hari ibu. saya ingin merasa tepat sms itu tidak salah sasaran. saya ingin benar-benar menjadi ibu, mutlak. tunai. rasanya saya ini masih belum lunas. ibarat barang, saya belum memiliki barang itu karna saya masih nyicil, kredit. karna saya gak mampu membelinya dengan kontan. saya belum sempurna sebagai ibu, saya belum lunas. belum tunai. masih banyak peran ibu yang belum saya jalani. dan semoga anak saya sabar menanti, sampai mamanya bisa melunasi semua kreditan "ibu" itu. sabar ya nak...

peremuan sudah mendapatkan surganya tanpa harus melakukan apapun. yeah. seandainya memang semudah itu. tidak sayang. benar, surga itu memang dibawah telapak kaki ibu. ingat, bahkan surga pun dibawah telapak kaki ibu. perempuan. bukan di atas kepalanya, atau di genggaman tangannya. Tapi Allah meletakannya di bawah telapak kaki. di organ paling bawah. bukankah itu bukti akurat bagaimana perlakuan islam kepada peremuan. mulia. tinggi. namun jangan salah juga, bahwa surga dan nerakanya istri ( yang juga berpredikat sebagai ibu. perempuan) adalah di suaminya. dan surga suami ada di keluarganya. maka, kita semua layaknya rantai makanan yang akan terus terkait. bekerjasamalah, karna hanya dengan begitu kita bisa ke surga. jadi, hari ibu, sebenarnya bukan hanya milik perempuan semata, tapi juga milik laki-laki. hari ibu, tidak hanya untuk para ibu saja, tapi juga untuk para suami dan anak-anaknya. karna ibu yang baik, hanya jika suami dan anak-anaknya bahagia. dan keluarga yang bahagia, adalah jika keluarga tersebut memiliki ibu yang baik. jadi, mau kita berputar-putar seperti gangsing, intinya tetap satu : hari ibu tidak akan pernah ada jika si ibu tidak memiliki anak dan suami. paham kawans?

benar sekali bahwa Ibu harus sangat kita hormati. bagaimana tidak, ibu adalah seorang yang memiliki peran terbanyak dalam pertumbuhan kita. ibu adalah perempuan yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawa. ibu pula orang yang hingga disebut 3 kali oleh Rasulullah sebagai orang yang wajib kita hormati. tidak sampai disitu saja, Allah bahkan telah menjanjikan bahwa Doa seorang ibu adalah obat manjur bagi anaknya. DAN ini yang paling bikin saya merinding, bahwa Allah mengatakan, Marahnya seorang ibu adalah Murkanya Allah. masya Allah, sebegitu mulianya seorang ibu dan sebegitu hebatnya islam dalam memuliakan perempuan.

artinya adalah : saya mengucapkan terimakasih atas banyaknya ucapan hari ibu yang mampir pada saya. tapi saya ingatkan, bahwa bukan hanya ibu saja yang berhak menerima ucapan itu, tapi anak dan ayah pun sama berhaknya. ibu-ayah-anak, adalah team work. satu kesatuan yang padu.

Rabu, 14 Desember 2011

khusus untukmu

selamat sore. jakarta hujan anarkis. pohon-pohon tumbang karena angin. saya pun tumbang menyadari sekarang ini tanggal yang penting untuk saya di beberapa tahun lalu. saya sedih, karena kini tak bisa menikmatinya lagi. karna bagaimanapun, saya bukan mengkultuskan hari ini. tapi saya mensyukuri adanya hari ini. hari dimana sahabat saya di lahirkan. hari dimana Allah menuliskan di buku hidup saya, bahwa seorang yang dilahirkan hari ini, bepuluh tahun lalu adalah orang yang akan mengerti saya. apapun keadaan saya.

sebut saja dia B. saya menyayanginya. dia menyayangi saya. kami saling menyayangi. kami bersaing untuk saling menyayangi. saling mengingatkan. saling mengisi. saling menguatkan. saling membela. saling melindungi. kami adalah raja saat itu. saya juara puisi, dia pun sama. saya gemar menulis, dia pun sama. saya senang bermain teater, dia pun sama.saya hoby diskusi, dia pun sama. jika saling menatap satu sama lain, kami seperti melihat cermin. sosok yang sama persis hanya dibalun gender yang berbeda. dialah saya dalam versi lelaki, dan sayalah dia dalam versi perempuan. sama. total.

saya pikir, jalinan kami ini akan selamanya. sampai saya punya cucu dan dia pun begitu. sampai dia memiliki pendamping dan saya pun begitu. sampai kami memiliki rumah masing-masing. sampai kapanpun. sampai kapanpun.

namun ada yang salah. ada tendensi diantara kami ternyata. saya bertendensi, dia pun juga. saya ingin sesuatu diapun begitu. kami bertengkar. saling menyalahkan dan saling merasa benar. padahal saya pun tau, tak ada yang salah disini karna kami berdua tak ada yang benar. seharusnya pertengkaran kami bisa menjadi perekat yang lebih kuat untuk persahabatan kami. tapi nyatanya tidak, kami keras. saling menyakiti demi mendapatkan kebahagiaan sendiri. kami lupa, bahwa kebahagiaan kami akan lengkap seandainya kami saling memberi. saling ikhlas. kami lupa, kami hanya punya satu sayap. kami berpisah, untuk akhirnya tak lagi mampu terbang keatas.

sampai sekarang, saya mengetaui dia dimana. dia ada di jejaring facebook saya. beberapa kali statusnya muncul di beranda saya. berapa kali mungkin status saya muncul di berandanya. semoga kami masih saling mengenali. meski berjarak rasa rindu yang terintimidasi sakit hati. saya ingin melebur dengannya. seperti dulu. hanya saja, saya cukup diam menyaksikannya bahagia dengan dunia kecil yang dia bangun tanpa saya. semoga dia bahagia, dengan hidup yang hidup. dan semoga saya pun bahagia, dengan hidup yang selalu meredup.

kenangan, bukan seni bernostlgia. kenangan adalah rasa sayang. akan selalu hidup selalu. Selamat ulang taun kawan. semoga kamu selalu bahagia.

Minggu, 11 Desember 2011

obrolan pagi

" semua itu milik Allah, termasuk diri kita sendiri "

kawans, adakah dari kalian yang sudah mencapai pengertian diatas dan mengaplikasikannya? jika ada, tolong dong bantu saya sampai saya bisa seperti kalian. saya menyadari, bahwa semua yang saya punya, bahkan diri saya sendiri itu bukan milik saya, Tapi milik ALLAH semata. saya sadar banget itu, tapi terkadang, ketika sesuatu yang sangat saya sayangi hilang atau diambil orang lain, rasa sakit saya akan terus-terusan menumpuk. saya sadari kalau saya masih jauh dari ikhlas dan sabar. saya masih belajar.

terkadang saya lupa kalau saya itu cuma manusia. saya merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan semua orang. saya merasa saya mampu melakukan semua itu. padahal, setiap orang punya takdirnya masing-masing. dan mereka, harus bertanggung jawab atas hidup mereka sendiri. tapi saya kalap, selalu ada kata "tapi" dari hal yang seharusnya sudah titik oleh Allah. pada akhirnya, saya akan selalu membantah.

saya adalah tipe perempuan yang sangat perfeksionis di tunjang dengan melankolis dramatis. sebuah watak yang akhirnya membuat saya pusing sendiri. oke, begini saja. jangan pernah ceritakan pada saya pengalaman hidup kalian yang pahit pada saya, karna setelah itu, saya bisa tidak tidur berhari-hari untuk memikirkan dan meratapi nasib kalian. #tepukjidad#

seperti beberapa hari lalu, saya bersama anak saya. ketika tiba-tiba anak saya berkata " ma, jangan kerja terus dong " saya langsung sensi. saya langsung berniat berhenti bekerja dan ingin total mengurus anak saya. padahal, saya juga sebenarnya tau, dia mengatakan hal itu bukan melarang, tapi hanya memprotesnya. saya juga sebenarnya tau, anak saya tidak memiliki tendensi apapun ketika mengucapkan itu. tapi, saya tetap sensi. saya jadi sangat takut menghubungin anak saya, karna saya takut pada akhirnya saya menyerah pada setiap permintaannya.

saya ini cuma manusia yang banyak sekali kekurangannya. saya sempat berfikir, seperti apa jadinya saya kalau saat ini saya memutuskan berhenti berusaha dalam hal apapun. saya juga berfikir, jika seseorang sudah memutuskan untuk tidak lagi berproses, maka tubuhnya tak lagi berbeda dengan mayat. tak memiliki vitalitas dan ambisi untuk mengejar sesuatu. mati. kiamat kecil.

dan sekarang saya juga berfikir, ini saya lagi ngoceh apa di postingan kali ini? kok terbang-terbang gak jelas rimbanya? kenapa saya jadi lost control dan kurang memahami tujuan dari tulisan sendiri. oke, stop. dan ingat, kita menulis sesuatu yang berarti untuk dibaca.

tentang orang tua dan anak. saya ini berada di posisi tengah. artinya, saya sedang mengalami dua hal tersebut. saya adalah orang tua, dan saya juga seorang anak. multy position dalam hidup saya memaksa saya untuk kembali beradaptasi dari nol. saya ingin anak saya mendapatkan yang terbaik, seperti saya juga ingin saya pun begitu. Tuhan itu punya skenario yang jauh lebih luar biasa dari skenario penulis manapun. yang saya percaya hanyalah satu, kita hanya diperintahkan untuk berusaha. masalah eksekusi bukan ranah kita lagi.jangan pernah mencampuri hal yang sudah menjadi urusan Tuhan. jangan pernah.

apa yang kita petik adalah hasil dari apa yang kita tanam. karna itu, apapun yang saya terima saat ini, saya hanya bisa mensyukurinya tanpa perlu mengaduh kesakitan. seperti jika anak saya membuat ulah? saya ingin marah, memakinya, atau segala bentuk emosi yang lain. tapi terpikir lagi, kenapa bisa seperti ini. kenapa dia sampai sebegitu membuat saya marah? apa yang membuatnya begitu? harus ada alasan pula dari kemarahan saya padanya, dan kenakalannya pun pasti ada latar belakangnya. anak, hanyalah replika dari orang tuanya.


ada seorang ibu menangis-nangis bercerita pada saya, bahwa anaknya tidak lagi menghormatinya. tidak mau diatur, tidak mau diarahkan. saya balas bertanya, kenapa bisa begitu? dia jawab : tidak tau. saya heran. bagaimana seseorang ibu bisa memberikan jawaban berupa " tidak tau " pada sebuah pertanyaan tentang anaknya sendiri? apa yang terjadi pada hungan bilateral antara ibu dan anak itu sehingga ada ketidak tauan antara mereka berdua.

jangan pernah memberikan justifikasi pada anak kita, hanya karena kita merasa berhak atasnya, karna kita orang tuanya. jangan pernah memenangkan ego kita sebagai orang tua hanya karna merasa kita tak pernah salah. anak adalah cermin, bertanyalah. mengapa anak begitu? apa yang kita lakukan sehingga dia bisa begitu? berkacalah dengan baik. jangan buruk wajah maka cermin yang dibelah.

jadilah orang tua yang bijak, saya pun belum ada di taraf itu. tapi setidaknya saya takut. saya takut setiap kali ingin memutuskan dimana letak kesalahan anak saya. karna bagaimanapun juga perkembangan anak terletak di sistem kita mendidiknya. jadi? perkembangan anak kearah mana, adalah gambaran dari bagaimana kita mendidiknya. salahkan saja diri sendiri jika anak berbuat onar. berarti kita mendidiknya dengan keonaran. jika anak berbohong, berarti kita mendidiknya dengan kebohongan.

kawans, ada begitu banyak hal di luar sana, yang harus anak kita gali. tugsa kita, hanyalah menjaga titipan Allah. anak bukan milik kita, tapi milik Allah.