Senin, 17 Desember 2012

Ngilunya Hujan

Hujan di Jakarta, hujan di hati saya. Selamat sore, selamat merasakan tetesan air yang mengalir dari tulisan kali ini. Assalamualikum.

Hujan selalu memberi makna ganda dalam diri saya. Romantisme dan ngilu yang berdenyut-denyut. keduanya kadang datang bersamaan dan membuat satu juga lainnya melebur tanpa batas, kadang datang sendiri satu-satu. Kali ini, ia datang sendirian, melalui jalur kedua : Ngilu !

Hujannya deras, ngilunya juga deras. Saya sibuk memegangi jantung pelan-pelan. merasakan aroma darah yang menguar dari bunyi air yang tak lagi gemericik.Ini dia rasa ngilu yang indah. Ngilu ketika saya justru berharap bahagia.

Saya ini perempuan yang banyak sekali mimpi, punya segudang angan-angan dan menatap semua itu satu-satu dengan penuh keyakinan untuk mewujudkannya. Saya juga selalu meletakkan harapan - yang besar maupun kecil - dalam benak saya, sebagai sarana untuk memacu diri pada kualitas yang lebih baik. Karna itu, saya percaya pada impian, saya yakin pada harapan dan saya menghormati mereka yang berani berangan.

Buat saya, ngilu yang paling ngilu adalah ketika kita udah ngeliat impian di depan mata, mampu untuk mewujudkannya, memiliki sarana untuk menjadikannya nyata tapi sama sekali tak mampu melangkah menuju kesana. Dan sore ini, saya merasakan itu. Kengiluan yang di barengi dengan datangnya hujan. Rasanya, sore ini campuran kombinasi yang usang. Yang sangat lama.

Saya sejujurnya sangat ingin bicara banyak disini, mengatakan apa-apa yang ada dalam hati saya, membagi semuanya pada tulisan. Membiarkan kalian semua membaca diri saya dalam sisi yang lain. Tapi nyatanya, setiap kali saya ingin memulai menuliskannya, saya terbentur dinding besar yang saya ciptakan sendiri. Saya takut, jika saya terlalu banyak bicara maka saya akan terlihat lebih bodoh dari biasanya.

Pada akhirnya saya kembali diam. Menyimpan semuanya sendiri dan cuma bisa ngilu melihat hujan yang datang. Saya berharap, dengan membaca tulisan saya ini, ada diantara kalian yang tau, bahwa jika kalian memiliki masalah dan tak bisa menceritakannya pada siapapun, kalian tidak sendiri. Ada saya yang juga bernasib sama. Kita sama-sama bisu, tak mampu bicara apa-apa.

Tapi percayalah, hujan datang itu Allah yang kirim. Meski pun benar, hujan juga terjadi karna adanya proses alamiah yang berbentuk rantai dan simbiosa. Tapi yakinlah, di balik ngilu itu kelak kita akan tuai romantismenya. Percayalah bahwa kita akan bahagia kelak.